KARAKTERISTIK, CIRI – CIRI & NILAI HAKIKI KEWIRAUSAHAAN
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak
yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada
kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang
wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith
(1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
No
|
Ciri-Ciri
|
Watak
|
1
|
Percaya
diri
|
Keyakinan,
kemandirian, individualitas, dan optimisme.
|
2
|
Berorientasikan
tugas dan hasil
|
Kebutuhan
akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
|
3
|
Pengambil
resiko
|
Memiliki
kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
|
4
|
Kepemimpinan
|
Bertingkah
laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, suka terhadap kritik dan
saran yang membangun.
|
5
|
Keorisinilan
|
Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
|
6
|
Berorientasi
ke masa depan
|
Persepsi
dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
|
7
|
Jujur
dan tekun
|
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
|
Karakteristik Wirausahawan Andal :
1. Punya rasa percaya diri dan kemandirian yang tinggi.
2. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh.
3. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang.
4. Mau dan mampu bekerja keras dan menekuni bidang usahanya tanpa kenal menyerah.
5. Mau dan mampu berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal
6. Mau dan mampu bernegosiasi dengan win-win solution.
7. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
8. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan
mengelola
dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship).
9. Mau dan mampu melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
10. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kemitraan.
9. Mau dan mampu melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
10. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kemitraan.
Pendapat lain M. Scarborough
dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik
yang meliputi :
- Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
- Lebih memilih risiko yang moderat.
- Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
- Selalu menghendaki umpan balik yang segera
- Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan
jauh ke depan
- Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
- Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber
daya untuk menciptakan nilai tambah
- Selalu menilai prestasi dengan uang.
Dalam mencapai keberhasilannya,
seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and
Small Enterprise Development Report (1986) yang dikutip oleh M. Scarborough dan
Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan
yang berhasil,
Diantaranya memiliki ciri-ciri :
Diantaranya memiliki ciri-ciri :
- Proaktif,
yaitu berinisiatif dan tegas
- Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak terhadap
peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana,
dan mengutamakan monitoring
- Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan
bisnis.
BERJIWA
WIRAUSAHA
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
Ciri-ciri dan sifat dari wirausaha :
1. Percaya diri: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan
inisiatif.
3. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan : bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang lain
menanggapi saran2 dan kritik.
5. Keorsinilan : inovatif dan kreatif fleksible, punya banyak sumber rerba bisa.
6. Berorientasi ke masa depan.
A. Falsafah Wirausaha
Keberhasilan sebagai wirausaha tergantung kepada kesediaan anda untuk bertanggung jawab atas pekerjaan anda sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan-kemampuan dan keterampilan anda. Jika anda secara jujur dan agresif mengejar tujuan-tujuan ini, anda akan dapat mencapai hasil-hasil yang positif.
B. Wirausah Sebagai Pribadi
Setiap orang adalah individu yang unik, semua orang mempunyai pengalaman masa lampu yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggung jawab yang berlainan, dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan.
Anda harus bersedia dari pengalaman dan berubah dari waktu kewaktu. Anda haruslah selalu sadar akan cara-cara baru,untuk meningkatkan produktifitas anda sendiri. Salah satu kunci utama bagi keberhasilan anda adalah keterlibatan anda dalam pertumbuhan pribadi secara terus menerus.
C.Menjadi Wirausaha Ditempat Kerja Anda
Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan mempengaruhi karir anda. Bersifat lah fleksibel dan imaginatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. Anda haruslah bersedia berkerja dalam keadaan konflik, perubahan dan keragu-raguan. Anda harus menyusun prioritas dalam sasaran karir, dan hasil-hasil yang di inginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti.
Sebuah ciri wirausaha yang penting adalah bahwa anda menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin besar kebutuhan orang akan produk atau jasa anda, semakin besar imbalan anda. Jika anda bekerja untuk meningkatkan tingkat hidup orang lain dan memperbaiki kehidupan mereka anda akan melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Inilah maana menjadi seorang wirausaha.
D. Sikap Terhadap Karir
Para wirausah memimiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat di terapkan pada sejumlah karir yang luas.
Faktor-faktor dalam mengembangkan sikap-sikap kewirausahaan dalam karir anda adalah :
Para wirausah memimiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat di terapkan pada sejumlah karir yang luas.
Faktor-faktor dalam mengembangkan sikap-sikap kewirausahaan dalam karir anda adalah :
1.
Pililah
sebuah kari yang akan memberikan anda kemungkinan untuk mewujudkan diri
anda secara kreatif dan juga memungkinkan pertumbuhan pribadi dan profesi.
anda secara kreatif dan juga memungkinkan pertumbuhan pribadi dan profesi.
2.
Jika anda memulai kari, tindakan-tindakan anda
hendaknya mencontoh orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan yang sama
3.
Selalulah
berusaha meningkatkan diri.
4.
Karena
semuanya selalu berubah, maka andapun haruslah berubah
5.
Anda
harus berosientasikan tindakan.
6.
Buatlah
beberapa hal yang menjadi rutin agar anda mempunyai banyak waktu untuk berwirausaha.
7.
Jika
anda terlibat secara pribadi, maka terimalah tanggung jawab untuk
mensukseskan sesuatu kegiatan
mensukseskan sesuatu kegiatan
8.
Anda
harus mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi dari pada individu yang bekerja
untuk anda dalam upaya mencapai hasil-hasil maksimum.
untuk anda dalam upaya mencapai hasil-hasil maksimum.
9.
Mengambil
keputusan merupakan ciri utama dari wira usaha yang berhasi.
10.
Hiduplah pada masa sekarang dan janganlah memboroskan
waktu dengan menyesali
kegagalan di masa lampau
kegagalan di masa lampau
E. Sifat Mental
Para
wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan
individu-individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara menilai
pengalaman-pengalaman secara sehat.
Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan.
Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan.
F. Pentingnya Sikap Positif
Sikap mental positif memudahkan anda unuk memfokus pada kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian atas hasil-hasil yang ingin anda capai.
Faktor-faktor yang berguna bagi wirausaha dalam mengembangkan sikap mental yang positif :
1. Pusatkan perhatian anda
2. Pilihlah sasaran positif dalam pekerjaan anda.
3. Bergaulah dengan orang-orang yang berfikir dan bertindak secara wirausaha
4. Percaya diri anda dan bakat -bakat anda
5. Lingkungan anda akan mempengaruhi prestasi anda
6. Hilangkan beban dengan mengambil tindakan
G. Kebiasaan dan Sikap
Jika anda mengerti bahwa andalah yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan anda, seharusnya anda bersedia meninjau kembali kebiasaan-kebiasaan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan masa depan.
Wirausaha sejati adalah orang yang selalu berubah dan berkembang. Mempunyai sikap-sikap yang positif dan citra diri yang sehat penting bagi semua wirausaha.
Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan
Terdapat beberapa nilai hakiki
penting dari kewirausahaan, yaitu :
1. Percaya diri, Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang
dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki
nilai keyakinan, optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya
untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat
internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh kemampuan untuk memulai,
melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana,
efektif dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan,
ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan setiap pekerjaan.
Kepercayaan diri juga berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas,
ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan berkarya.
2. Berorientasi pada tugas dan
hasil. Seseorang yang selalu mengutamakan
tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif
berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Berinisiatif adalah
keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian mengambil resiko. Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan
salah satu utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko
akan sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S. Bajaro,
seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin
jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994:
2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang.
Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi, resiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif
rendah. Sebaliknya, resiko yang tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang
tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan
lebih menyukai resiko yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu
resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang
tinggi karena ingin berhasil.
Keuntungan yang besar
akan menanggung resiko yang besar pula.
Keberanian menanggung resiko bergantung pada :
- Daya tarik setiap alternatif.
- Siap mengalami kerugian.
- Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
Kemampuan untuk mengambil resiko :
- Keyakinan diri.
- Kesedian untuk menggunakan kemampuan.
- Kemampuan untuk menilai resiko.
4. Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil
selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin
selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol.
Kepemimpinan kewirausahaan juga harus mampu berfikir divergen dan konvergen.
5. Berorientasi ke masa depan.
Orang yang berorientasi ke masa
depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu
mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan.
6. Keorisinilan : Kreativitas dan
Inovasi.
Nilai inovatif kretaif dan
fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang
inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang
lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7), dengan ciri ciri :
- Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat
ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
- Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
- Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk
melakukan pemikiran yang baru dan berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk
melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Rahasia kewirausahaan dalam
menciptakan nilai tambah teletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan persoalan dan meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak
pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa
tanggung jawab dan penuh daya imajinasi.
Berpikir
Kreatif Dalam Kewirausahaan.
Fungsi otak manusia dibagi menjadi 2
bagian, yaitu otak sebelah kanan dan otak sebelah kiri. Menurut Zimmerer (1996)
manusia menggunakan otak sebelah kanan untuk belajar mengembangkan keterampilan
kreatif dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Selalu bertanya, “Apa ada cara yang lebih baik ?”
- Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan rutinitas.
- Berefleksi atau merenungkan dan berfikir dalam.
- Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif
yang berbeda.
- Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu
jawaban yang benar.
- Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan
untuk mencapai kesuksesan.
- Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah
untuk menghasilkan pemecahan inovatif.
- Memiliki keteramplan “helikopter”, yaitu kemampuan
untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari
persepektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk
berubah.
Sedangkan otak sebelah kiri
digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Ada tujuh langkah proses
kreatif :
1. Persiapan
Persiapan menyangkut kesiapan untuk
berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal, pengalaman, magang dan
pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh langkah untuk
memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
- Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi
selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.
- Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang
kita miliki karena bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa
dijadikan sebagai peluang inovasi.
- Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
- Himpun artikel-artikel yang penting.
- Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara
mereka memecahkan persoalan.
- Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
- Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan
Dalam penyelidikan diperlukan
individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau
keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang,
seseorang pertam-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen
dasarnya.
3. Transformasi
Tahap tranformasi menyangkut
persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul.
Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang
infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu
berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat
persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir
divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan kejadian yang
beraneka ragam.
4. Penetasan
Penetasan merupakan penyiapan
pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul. Pikiran bawah
sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.
5. Penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap
penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya
titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul secara bersama dan
menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian
Pengujian menyangkut validasi
keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada masa
percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan,
pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk membuktikan
ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi
Implementasi adalah transformasi ide
ke dalam praktik bisnis. Zimmerer mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan
kewirausahaan yaitu :
1. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan dan
aktifkan. Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa mungkin”
atau “mengapa tidak” dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan praktis.
2. Always be on the look out for the new opportunities, yaitu
selalu mencari peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang atau
menemukan cara baru untuk menciptakan peluang.
3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha selalu
mengharapkan umpan balik dengan mungkin dan berusaha dengan cara yang tidak
rumit.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki dan
melakukannya. Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha
akan segera mengerjakannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik,
terunggul, dan ingin cepat mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan,
mereka selalu bermimpi besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah
sumber penting untuk inovasi dan visi.
6. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai
dari hal-hal yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena dimulai
dari usaha kecil.
7. Don’t fear failure : learn form it, yaitu jangan takut gagal,
belajarlah dari kegagalan. Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal
dari kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena
wirausaha bukan orang yang mudah menyerah.
9. Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang
diinginkan. Orang yang pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum
dicapainya.
Sikap dan Kepribadian Wirausaha
Kewirausahaan mencakup sikap
terbuka, bebas, pandangan yang luas, orientasi pada masa yang akan datang,
perencanaan yakin, sadar, dan hormat terhadap orang lain serta pendapatnya. Dalam
perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau organisator penting.
Menurut Dusselman (1989: 16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan
ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut :
- Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan menemukan dan menerima
ide-ide baru.
- Keberanian untuk menghadapai resiko.
- Kemampuan manajerial.
- Kepemimpinan.
Motif Berpretasi Kewirausahaan
Motif berpretasi kewirausahaan
terletak pada kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan
efisien. Victor Vroom (1964) mempunyai sebuah teori yang disebut teori harapan.
Ia mengemukakan bahwa kecenderungan yang kuat untuk bertindak dalam suatu arah
bergantung pada kekuatan harapan yang akan dihasilkan dari tindakannya dan
ketertarikan lain yang dihasilkan bagi seseorang. Menurutnya ada tiga variabel
yang saling berhubungan yaitu :
- Attractiveness, yaitu merupakan imbalan yang diperoleh dari pekerjaan.
- Performance-reward linkage, yaitu hubungan antara imbalan yang diperoleh dan
kinerja.
- Effort performance linkage, yaitu hubungan antara usaha dan kinerja yang
dihasilkan.
Ada beberapa alasan mengapa
seseorang berminat melakukan wirausaha, yaitu alasan keuangan, alasan sosial,
alasan pelayanan dan alasan pemenuhan diri. Beberapa peluang yang dapat diambil
dari kewirausahaan meliputi :
- Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
- Peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki.
- Peluang memperoleh manfaat secara finansial.
- Peluang berkontribusi kepada masyarakat dan untuk
menghargai usaha-usaha seseorang.